Banten Masa Kolonial
Menurut catatan sejarah, Residen J De Bruijn WD pernah memerintah Keresidenan Banten tahun 1817-1818. Pada zaman kolonial Belanda, wilayah Banten hanya terdiri dari 4 daerah kabupaten, yaitu Serang, Pandeglang, Lebak dan Tangerang.
Sebagai Bupati Serang pertama pada waktu itu adalah Pangeran Mudzakar Ari Santika yang memerintah dari tahun 1816-1827. Sedangkan Bupati Pandeglang pertama tercatat RT. Aria Tjondronegoro yang memerintah dari tahun 1848-1849. Kemudian Bupati Lebak pertama Pangeran Senajaya alias A Jarnil yang memerintah dari tahun 1816-1830. Dan Bupati Tangerang pertama tercatat M.Atik Soeardi yang memerintah dari tahun 1943-1944.
Yang menarik pada masa kemerdekaan seluruh pemerintahan sipil di Banten seluruhnya dipegang oleh kaum ulama yang pada waktu itu turut berjuang merebut kemerdekaan. Sebagai contoh Residen Banten pada masa itu dipegang KH Tb.Achmad Chatib yang sempat memerintah dari tahun 1945-1950. Kemudian Bupati Serang waktu itu dipegang oleh Kolonel KH Syam’un yang memerintah dari tahun 1945-1949.
Sedangkan Bupati Pandeglang pada waktu itu dipegang oleh KH Tb.Abdoel Halim yang memerintah tahun 1945-1947. Sementara Bupati Lebak KH.Tb.Hasan yang memerintah tahun 1945-1949 dan terakhir Bupati Tangerang KH Abdul Hadi yang memerintah tahun 1946-1947.
Kebijakan KH Achmad Chotib pada waktu itu, Residen Banten terpaksa memperkerjakan kembali para pejabat dan pegawai lama agar roda pemerintahan berjalan. Menurut para ulama, merekalah yang memahami urusan birokrasi pemerintahan. Dalam pembagian tugas, para kiayi menangani urusan keamanan, sedangkan para pegawai lama menangani urusan administrasi pemerintahan.
Comments