Di Banten Lama ada sumur zamzam yang tak pernah kering
Para peziarah yang banyak datang ke kompleks peninggalan purbakala Banten Lama, 10 km sebelah utara Serang, sangat kagum melihat kemegahan bangunan Mesjid Agung Banten. Meski bangunan tua itu sudah berusia lebih dari 400 tahun, tetapi masih tetap kokoh.
Menurut catatan sejarah bangunan tempat ibadah itu dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1525-1552). Kemudian disempurnakan oleh Sultan Maulana Yusuf (1552-1570).
Dalam kompleks bangunan terdapat bangunan utama mesjid dengan serambi yang penuh dengan makam keluarga raja. Lalu di bagian sayap sebelah selatan terdapat bangunan Tiamah dan di bagian muka menghadap ke timur terdapat menara setinggi 30 m.
Seperti bangunan mesjid lainnya, bangunan ini berdenah segi empat. Atapnya bersusun lima berbentuk limas terbuat dari genteng. Dalam serambi kiri mesjid terdapat makam raja, keluarganya dan kerabat dekatnya. Antara lain, Sultan Maulana Hasanuddin dengan permaisurinya, Sultan Abdul Fathi Abdul Fatah (Sultan Ageng Tirtayasa), Sultan Maulana Muhammad Nazarudin, Sultan Abdul Fathal dengan permaisurinya dan Sultan Haji Abunasr Abdul Kohar.
Sedangkan di serambi bagian kanan terdapat makam Sultan Maulana Muhamad, Sultan Zainul Abidin, Pangeran Aria, Sultan Mukhyi, Sultan Abdul Mufakir, Sultan Zainul Arifin, Sultan Zainul Asikin, Sultan Syarifuddin, Ratu Salamah, Ratu Latifah dan Ratu Masmudah.
Di tempat ini terdapat bangunan Tiamah berlantai dua merupakan bangunan tambahan bercorak arsitektur Eropa. Bangunan ini menurut catatan sejarah dibangun Hendrik Lucas Cardeel, arsitek bangsa Belanda yang masuk Islam dan diberi gelar Pangeran Wiraguna. Dahulu bangunan ini berfungsi sebagai tempat musyawarah para alim ulama.
Kompleks makam di halaman muka sebelah kiri juga terdiri dari keluarga dan kerabat sultan. Di antaranya terdapat makam seorang Panglima Perang terkenal yang diberi gelar Pangeran Gula Gesang.
Bangunan Mesjid Agung Banten termasuk satu di antara ssekian banyak sisa peninggalan Kerajaan Islam di Banten yang masih utuh. Sedangkan bangunan yang lain sudah hancur akibat pertempuran melawan Belanda pada awal abad ke-XIX.
Para peziarah selain datang ke makam raja-raja yang berada di serambi mesjid, juga antri mengambil air suci yang berasal dari sumur tua. Mereka percaya air yang keluar dari mata air di sana bisa mendatangkan mu’jizat. Misalnya bila diminum bisa menyebuhkan berbagai penyakit, kemudian bila digunakan membasuh muka bisa membuat awet muda dan tetap cantik serta enteng jodoh.
& Sumur itu menurut cerita turun temurun dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hanuddin. Ketika daerah tersebut mengalami musim kemarau panjang dan sulit air, Hasanuddin menancapkan tongkat wasiatnya di sana. Dan seketika air keluar deras dari dalam tanah. Penduduk setempatpun menganggap mata air yang keluar dari serambi mesjid tersebut sebagai air zamzam.
Comments