Mengingat daerah Banten memiliki begitu banyak objek wisata minat khusus, sudah waktunya masyarakat pariwisata di daerah ini gencar mempromosikan objek wisata tersebut. Termasuk Pemerintah Daerah Provinsi Banten, dalam hal ini sudah barang tentu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten.
Apa yang dimaksud dengan objek wisata minat khusus? Objek wisata minat khusus, antara lain mendaki gunung, menjelajahi hutan dan masuk ke goa alam. Karena objek wisata minat khusus banyak digandrungi para remaja yang terdiri pelajar dan mahasiswa, maka promosi objek wisata ini harus gencar dilakukan di sekolah-sekolah dan kampus-kampus perguruan tinggi. Tanpa promosi yang gencar, mereka tak tahu ada objek wisata yang menarik dan penuh tantangan yang lokasinya relatif dekat dari tempat tinggalnya.
Mendaki gunung bisa dilakukan terhadap Gunung Karang, sebagai salah satu gunung yang disebut-sebut penuh misteri. Di puncak gunung yang tingginya 1778 m terdapat Sumur Tujuh yang dipercaya bisa memberikan berkah bagi yang mandi di lokasi itu. Kemudian masih di wilayah Kabupaten Pandeglang, terdapat pula G.Pulosari (1346 m) yang terkenal dengan Puncak Maniknya.
Gunung ini di mata arkeolog termasuk salah satu gunung yang banyak menyimpan rahasia alam. Menurut sementara penelitian, di sekitar gunung ini terdapat banyak peninggalan purbakala pra sejarah hingga zaman klasik Hindu Budha. Bahkan diduga di sekitar kawasan ini terdapat sebuah candi, sebab penduduk setempat pernah menemukan sepotong kaki arca di Desa Sukasari, Jiput.
Di Kabupaten Pandeglang juga terdapat Gunung Aseupan (1179 m) yang lokasinya tak jauh dari pantai Selat Sunda. Dari atas gunung ini panorama alam sangat indah, disamping itu terdapat pula beberapa air terjun yang mempersona.
Sebagai gunung tertinggi di Provinsi Banten tercatat Gunung Halimun yang tingginya hampir mencapai 2.000 m dari permukaan laut. Tepatnya tinggi gunung itu 1929 m dan di sebelahnya terdapat pula G.Kendeng (1764 m). Sepuluh gunung yang terdapat di Banten Selatan ini termasuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) yang luasnya mencapai 122.000 ha. Sebagian wilayah taman nasional ini masuk Kabupaten Lebak dan sebagian lagi masuk Kabupaten Sukabumi dan Bogor.
Bila di kawasan TNGH tinggal masyarakat tradisional yang disebut Masyarakat Adat Kasepuhan Banten Kidul, di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak di Pegunungan Kendeng terdapat pula pemukiman masyarakat tradisional Baduy.
Di Taman Nasional Ujung Kulon juga terdapat sebuah gunung kecil yang disebut G.Payung. Tingginya hanya 430 m, tetapi memiliki keunikan tersendiri. Gunung ini berada tepat di tengah-tengah hutan lindung TNUK di semenanjung Ujung Kulon.
Wisatawan minat khusus yang juga bisa disebut sebagai wisatawan remaja, selain dapat menikmati udara sejuk dan panorama alam yang indah, juga bisa menyaksikan peninggalan purbakala yang menakjubkan. Misalnya di kawasan TNGH terdapat situs purbakala punden berundak Lebak Sibeduk dan Kosala. Sedangkan di sekitar kawasan G.Pulosari terdapat pemandian alam zaman baheula Citaman dan Batu Goong.
Banyak manfaat yang diperoleh dari gerakan wisata remaja. Antara lain dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan para remaja menjadi pribadi-pribadi sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Unsur yang terkait di dalamnya termasuk unsur rekreasi yang gunanya mampu mengembalikan kesegaran jasmani dan rohani. Kemudian unsur pendidikan yang dapat ditarik melalui kegiatan ini, antara lain dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman. Menumbuhkan rasa tanggung jawab, mengenal dan mencintai kebudayaan bangsa dan tanah air sendiri. Kemudian menumbuhkan toleransi hidup bermasyarakat dan banyak lagi yang lain.
Sayangnya kegiatan positif ini masih mengalami banyak kendala dan hambatan. Antara lain, masih terbatasnya informasi yang mendorong dan mengerahkan kegiatan wisata remaja. Kemudian terbatasnya data dan informasi tentang objek wisata minat khusus tadi. Kurang diperhatikannya aspek keamanan dan keselamatan di dalam kegiatan wisata remaja.
Kadang-kadang musim liburan sekolah jatuh bersamaan dengan musim ramainya wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. Sehingga terbatasnya sarana akomodasi dan angkutan umum yang tersedia. Dan yang tak kalah penting masih tingginya komponen biaya yang harus ditanggung
Comments